English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Thursday, January 30, 2014

Menyorot Praktek Puji-Pujian Gerejawi (5)


CATATAN AKHIR
           
            Dari uraian dan penjelasan pada tulisan-tulisan terdahulu, sekiranya semua pihak (gereja/jemaat) mau menyadari kekurangan dan/atau kelemahan kita dalam hal cara/praktek bernyanyi dan/atau melakukan puji-pujian gerejawi, baik lagu/puji-pujian liturgi/jemaat maupun lagu/puji-pujian rohani di dalam mengisi liturgi kebaktian kita.

Pembenahan sudah harus dimulai dari saat ini untuk bisa mencapai perubahan dan pembaharuan dalam hal cara/praktek bernyanyi yang baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah (etika dan estetika) berkesenian. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan bersama:

  1. Sudah saatnya semua pihak sadar dan mau merubah pola pikir untuk mulai membenahi dan memperbaiki cara/praktek bernyanyi yang ‘salah’ yang telah menjadi “tradisi’ secara turun-temurun.
  2. Kita harus bisa membuktikan setiap lagu yang dianggap ‘gampang’ dan ‘lama’ dengan memperlihatkan cara/praktek bernyanyi yang baik, benar dan bertanggung jawab sesuai dengan simbol dan petunjuk notasi yang seharusnya, sehingga disamping memenuhi syarat-syarat etika dan estetika berkesenian, jiwa/spirit lagu/puji-pujian dan/atau jiwa/spirit kekristenan di dalam lagu/puji-pujian pun dapat terselamatkan.
  3. Kita pun tidak perlu merasa malu (gengsi, pen) untuk mengakui bahwa kita sebenarnya belum bisa bernyanyi sesuai dengan sejumlah prasyarat yang dikemukakan di atas. Kembali ke teks adalah satu-satunya cara ampuh bagi kita sebagai orang Kristen untuk ‘bisa bernyanyi’. Belajar dan berlatih sesuai teks lagu.
  4. Ungkapan-ungkapan seperti: “Ko hanya puji TUHAN sa ju…!” atau “Yaah…, yang penting puji TUHAN…!” harus disingkirkan jauh-jauh dari hati dan pikiran kita, karena sesungguhnya ungkapan-ungkapan tersebut adalah tipu daya iblis dalam rangka merampas hak-hak dan kekuasaan ALLAH.  
  5. Kita pun harus merubah pola pikir kita bahwa melakukan persembahan lagu/puji-pujian kepada ALLAH haruslah yang terbaik dari yang terbaik.

Semoga TUHAN menolong kita! (Selesai..!)

0 comments:

Post a Comment