Oleh: Pietro T. M. Netti
Tuan
Rumah Rumah MUGER Kupang
Di samping simbol-simbol yang telah
dibahas di atas, masih terdapat beberapa petunjuk lain yang ada di dalam sistem
penulisan notasi angka. Petunjuk-petunjuk
ini pun harus diperhatikan secara serius, karena petunjuk-petunjuk
tersebut secara langsung menunjukkan bentuk, irama, maupun ekspresi dari lagu
yang dinyanyikan.
Petunjuk-petunjuk dimaksud adalah:
1.
NADA DASAR
“Nada
dasar adalah nada pertama yang dijadikan sebagai dasar dalam menentukan
susunan nada dalam sebuah tangga nada.”
[https://saranghaepati.blogspot.co.id/2014/01/pembelajaran-tangga-nada.html?m=1]
Dalam not angka, petunjuk tentang nada dasar biasa ditulis: do = c atau C = Do atau C = 1, do = d atau
D = Do atau D = 1, dst.
Nada
dasar dalam bernyanyi sangatlah penting,
karena nada dasar menentukan tinggi-rendah nada di saat menyanyikan
sebuah lagu. Salah mengambil/menentukan nada
dasar pada sebuah lagu, maka dapat berakibat pada terlalu tinggi atau
terlalu rendahnya jangkauan nada saat bernyanyi.
2. BIRAMA
“Birama
adalah bagian/segmen dari suatu baris melodi, yang menunjukkan berapa ketukan
dalam bagian tersebut.” [https://id.m.wikipedia.org/wiki/Birama]
Setiap bagian/segmen dari baris melodi
yang satu dengan yang lainnya ditandai/dibatasi dengan garis-garis birama
[lihat: GARIS TEGAK].
Setiap lagu pasti memiliki birama dengan ketukan-ketukan tertentu.
Ketukan yang terdapat di dalam sebuah lagu secara langsung bisa menunjukkan
irama dari lagu tersebut. Sebagai contoh, lagu dengan dua ketuk adalah lagu-lagu
dengan tempo cepat dan bersemangat yang biasa disebut lagu berirama mars. Lagu tiga ketuk disebut sebagai
lagu berirama waltz.
Dalam lagu notasi angka, petunjuk birama yang tertulis juga menunjukkan
jenis birama. Petunjuk birama biasa ditulis sebagai berikut:
a) 2/4
Lagu yang terdiri atas dua ketukan pada setiap birama.
Lagu-lagu dengan birama 2/4 bisa juga ditulis dengan: 2 ketuk.
Contoh:
KJ 439 “BILA
TOPAN K’RAS MELANDA HIDUPMU”
KJ 280 “AKU
PERCAYA”, dll.
b) 3/4
Lagu yang terdiri atas tiga ketukan pada setiap birama.
Lagu-lagu dengan birama ¾
bisa juga ditulis dengan: 3 ketuk.
Contoh:
KJ 2 “HAI
MARI SEMBAH”
KJ 367 “PADAMU,
TUHAN DAN ALLAHKU”, dll.
c) 4/4
Lagu yang terdiri atas empat ketukan pada setiap birama.
Lagu-lagu dengan birama 4/4 bisa juga ditulis dengan: 4 ketuk. Contoh:
KJ 3 “KAMI
PUJI DENGAN RIANG”
KJ 467 “TUHANKU,
BILA HATI KAWANKU”, dll.
d) 6/8
Lagu yang memiliki dua ketukan dalam setiap birama yang terbagi atas tiga bagian yang
sama (enam not 1/8). Lagu-lagu dengan
birama 6/8 bisa juga ditulis dengan: 6
ketuk (2x3). Contoh:
KJ 438 “APAPUN
JUGA MENIMPAMU”
KJ 424 “YESUS
MENGINGINKAN DAKU”, dll.
e) 6/4
Lagu yang terdiri atas enam ketukan pada setiap birama.
Lagu-lagu dengan birama 6/4 bisa juga ditulis denngan: 6 ketuk. Contoh:
KJ 92 “MALAM
KUDUS”
KJ 3a “ANGIN
RIBUT MENYERANG”
f)
9/8
Lagu yang memiliki tiga ketukan dalam setiap birama yang terbagi atas tiga bagian yang
sama (sembilan not 1/8). Lagu-lagu
dengan birama 9/8 bisa juga ditulis dengan: 9
ketuk (3x3). Contoh:
KJ 392 “’KU
BERBAHAGIA”
NKB 22 “WALAU
DOSAMU MERAH”, dll.
g) 1
ketuk
Lagu yang tidak memiliki ruas-ruas
birama. Biasanya lagu dengan satu
ketuk ini hanya memiliki satu garis tegak
ganda di akhir lagu sebagai penutup lagu. Contoh:
KJ 7 “YA
TUHAN, KAMI PUJI NAMAMU BESAR”
KJ 308 “TUHAN,
KAU KEKAL RAJA HATI KAMI”, dll.
h) Birama
Campuran
·
3 dan 2 ketuk
Lagu yang terdiri atas tiga dan dua ketuk. Contoh:
KJ 473a “HALELUYA”
·
2 dan 3 ketuk
Lagu yang terdiri atas dua dan tiga ketuk. Contoh:
KJ 314 “PUJILAH
SUMBER HIDUPMU”
·
4 dan 2 ketuk
Lagu yang terdiri atas empat dan dua ketuk. Contoh:
KJ 468 “B’RILAH,
BAPA, HARI INI”
·
3 dan 4 ketuk
Lagu yang terdiri atas tiga dan empat ketuk. Contoh:
NKB 194 “’KU
BEROLEH BERKAT”
i)
5 ketuk (3+2)
Lagu yang terdiri atas lima ketukan pada setiap birama. Contoh:
KJ 180 “LIHATLAH
KAYU SALIB”
3. PERMATA
Simbol Permata (Corona) adalah tanda untuk menambah hitungan menurut
selera. Contoh:
KJ 454 “INDAHNYA
SAAT YANG TEDUH”
KJ 410 “TENANGLAH
KINI HATIKU”, dll.
4. RITARDANDO
& A TEMPO
Ritardando
(rit…) adalah
perubahan tempo lagu semakin melambat, a
tempo adalah kembali ke tempo semula. Contoh:
KJ 439 “BILA
TOPAN K’RAS MELANDA HIDUPMU”
5. KANON
Kanon
adalah musik/lagu yang dimainkan/dinyanyikan secara bersahut-sahutan
(berkejar-kejaran). Contoh:
KJ 299 “BERSYUKUR
KEPADA TUHAN”
KJ 469 “YA
TUHAN, T’RIMA KASIH”
PKJ 287 “SALAM
KAWANKU”, dll.
This way my associate Wesley Virgin's story begins with this SHOCKING and controversial video.
ReplyDeleteYou see, Wesley was in the army-and soon after leaving-he discovered hidden, "SELF MIND CONTROL" tactics that the government and others used to get anything they want.
As it turns out, these are the EXACT same secrets many celebrities (especially those who "come out of nowhere") and elite business people used to become wealthy and successful.
You probably know that you only use 10% of your brain.
Really, that's because the majority of your BRAINPOWER is UNCONSCIOUS.
Perhaps this conversation has even taken place IN YOUR own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head seven years ago, while riding a non-registered, beat-up trash bucket of a car without a driver's license and on his banking card.
"I'm very fed up with living check to check! When will I finally succeed?"
You've been a part of those those types of questions, am I right?
Your very own success story is going to be written. You just need to take a leap of faith in YOURSELF.
Take Action Now!
Kalo menuliskan tanda Staccato bgmn? Sementara titik atas di not angka merujuk pada identitas oktaf , terimakasih
ReplyDeleteSejauh yg sy tau, tidak ada simbol khusus utk staccato di dalam not angka. Mungkin ini termasuk salah satu kelemahan/kekurangan di dlm not angka. Maaf, baru balas, brother!
ReplyDelete