CARA
MENGGUNAKAN MENU TRANSPOSE PADA KEYBOARD
Oleh:
Pietro T. M. Netti
“Bagaimana
pengaruh penggunan simbol akord dengan angka romawi terhadap tinggi-rendah nada
saat mengiringi kantoria dan/atau jemaat saat bernyanyi?”
KJ Edisi Akord Sistem Angka dapat dipakai sebagai panduan untuk
bermain lagu-lagu yang yang ada di dalam Kidung Jemaat oleh seluruh pemain
musik, baik yang dapat menerapkan permainan dengan semua nada dasar dengan
pasangan-pasangannya, maupun oleh pemain musik yang hanya menguasai permainan
dalam satu dan/atau sebagian nada dasar saja.
Dengan demikian maka untuk pemain musik yang menguasai semua nada
dasar tidak akan mengalami kendala dalam memainkan semua lagu yang ada sesuai
dengan petunjuk nada dasar yang telah dicantumkan, sepanjang pemain musik
tersebut telah menguasai penerapan simbol angka romawi sebagai simbol pengganti
dari jenis/nama akord yang dimainkan. Sehingga secara otomatis kantoria
dan/atau jemaat pun dapat menyanyikan lagu-lagu yang ada dengan tinggi-rendah
nada yang relatif terjangkau dan nyaman.
Sedangkan untuk pemain musik yang hanya bisa memainkan akord dalam
satu atau sebagian nada dasar akan mendatangkan masalah bagi kantoria dan/atau
jemaat dalam hal tinggi-rendah jangkauan nada saat bernyanyi. Hal ini
disebabkan karena semua lagu akan dimainkan hanya dari satu nada dasar, padahal
pencantuman nada dasar yang ada untuk setiap lagu sudah diperhitungkan
sedemikian rupa dengan jangkauan nada dan kenyamanan bernyanyi semua orang
(jemaat) baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak.
Ada satu jalan keluar bagi pemain musik yang hanya menguasai
permainan akord dari satu nada dasar atau dari nada dasar tertentu saja. Pemain
musik harus memperhatikan menu transpose
yang ada pada keyboard elektrik. Menu transpose
digunakan untuk menaikkan dan/atau menurunkan nada untuk disesuaikan dengan
nada dasar yang tertulis. Sayangnya menu transpose
ini tidak terdapat pada alat musik non
elektrik seperti piano atau organ. Jadi disarankan agar pemain musik
yang belum menguasai permainan akord musik dalam berbagai/semua nada dasar
untuk bermain menggunakan alat musik keyboard
elektrik saja.
Contoh penggunaan fasilitas Transpose
pada keyboard elektrik sebagai berikut:
Saat kita mengaktifkan/menekan transpose
akan muncul pada layar Lcd keyboard berupa angka. Posisi angka normal adalah
angka “0” (nol). Pada sebagian besar keyboard, tersedia tombol “-“ (minus/kurang)
dan “+” (plus/tambah). Tombol “-“ (minus) digunakan untuk menurunkan nada mulai dari “-1” (minus 1) sampai “-12” (minus 12),
dan sebaliknya tombol “+” (plus) digunakan untuk menaikkan nada mulai dari 1
sampai 12. Jadi menu transpose dapat dipakai untu menurunkan dan/atau menaikkan
nada sebanyak 12 nada dengan jarak ½ langkah. 12 nada disini adalah jumlah keseluruhan
nada dalam tangga nada kromatis.
Tangga nada kromatis adalah tangga nada dengan jumlah nada terlengkap yakni
terdiri dari 12 nada dengan jarak/interval masing-masing nada sebesar ½
langkah:
Jika kita hanya bisa bermain dari akord dengan nada dasar do = c, tapi harus mengiringi nyanyian
dari nada dasar do = d, maka kita perlu menghitung berapa jarak/interval nada dari “c” ke “d”. Jarak/interval nada. “c”
ke “d” berjarak 1 langkah, dengan
rincian sebagai berikut: “c” ke “c#” berjarak ½ langkah, “c#” ke “d” berjarak ½ langkah, maka ½ + ½ = 1. Setelah mengetahui jarak
nada tersebut, kita perlu menaikkan dari menu transpose menjadi 2. Mengapa 2,
bukan 1 seperti jarak nada yang baru saja dijelaskan? Transpose harus dinaikkan
ke angka 2 karena angka-angka pada transpose adalah bernilai ½.
Contoh lain: Lagi-lagi, jika kita hanya bisa bermain dari akord
dengan nada dasar do = c, tapi harus
mengiringi nyanyian dari nada dasar do = g, maka kita perlu menghitung
berapa jarak/interval nada dari “c”
ke “g”. Nada “c” ke “g” dapat dihitung
naik maupun dihitung turun. Jika di hitung naik, “c” ke “g” (c-cis-d-dis-e-f-fis-g) berjarak 3 ½
langkah, maka angka pada transpose (yang bernilai ½ tersebut) harus dinaikkan
ke angka 7. Jika di hitung turun dari
nada “c” satu oktaf di atasnya, “c”
ke “g” (c’-b-bes-a-as-g) berjarak hanya 2 ½ langkah, maka angka pada
transpose (yang bernilai ½ tersebut) harus diturunkan ke angka -5 (minus 5).
Langkah yang sama juga dapat diterapkan oleh pemain musik yang hanya bisa
bermain dari nada dasar tertentu lainnya.
Demikian pengoperasian menu transpose untuk menerapkan permainan
musik sesuai dengan nada dasar yang tercantum di setiap lagu/nyanyian. Pada
contoh pertama dan kedua di atas, walaupun sang pemain bermain dengan
menggunakan akord “c = do” tapi
sesungguhnya nada yang dihasilkan adalah nada dasar “do = d” dan “do = g”.
Dalam penggunaan transpose, jarak atau interval yang mau dipakai
dalam menaikkan atau pun menurunkan sebaiknya dilihat jarak/interval yang lebih
dekat. Sebagai contoh, pada contoh nada dasar “do = g” di atas, daripada menaikkan transpose ke angka 7, sebaiknya diturunkan 5 ke angka -5 (cuma
saran! dinaikkan ke angka 7 pun tidak apa-apa, semua terserah pemain musiknya).
Berikut ini adalah table transpose
dengan permainan akord nada dasar “do = c”:
Semoga penjelasan-penjelasan teknis
di atas tentang KJ Edisi Akord Sistem Angka dapat bermanfat bagi kita semua.
Mungkin saja ada diantara kita yang belum bisa memanfaatkan KJ Edisi Akord yang diterbitkan oleh Yamuger secara
baik oleh karena keterbatasan kita dalam penguasaan permainan akord dari semua
nada dasar, mudah-mudahan kehadiran KJ Edisi Akord Sistem Angka ini dapat
membantu dan memberi manfaat kepada banyak pihak untuk bisa bermain musik
secara baik dan teratur terutama dalam penerapan harmonisasi akord yang indah.
AMIN.
Mau nanya. Gimana cara mengiringi kj no.1 khususnya saat menyanyikan 2 ayat atau lebih, karena lagu ini diawali dan diakhiri refrein. Lagu umum ketika berpindah dari ayat ke ayat mudah. Tetapi kj no.1 apakah langsung ke ayat 2 tanpa intro setelah refrein di ayat 1
ReplyDeleteMaaf, pak Jony, baru liat komentarnya/pertanyaannya. Dlm praktek selama ini, utk KJ 1, intro musik hanya di awal saat pertama kali mau dinyanyikan, selanjutnya disambung terus, setelah pengulangan refrein, langsung masuk ke ayat-ayat berikutnya. Itu pengalaman yang saya liat dimana-mana, termasuk saya sendiri jg lakukan hal yg sama, walaupun dlm hati & pikiran tdk sepenuhnya se7 dg cara seperti itu, hanya sj sy belum mendapatkan referensi yg mendukung apa yg sy pikirkan.
ReplyDeleteSebenarnya menurut sy, lagu KJ 1 atau lagu2 lain yg sama dg KJ 1 yg dimulai & diakhiri dg refrein, harusnya sebelum masuk ke ayat berikut perlu ada interlude (=intro), & kemudian diulang lg dr awal (refreinnya).
Menurut sy, logikanya sederhana, pk Jony. Misalnya kita nyanyi KJ 1 hanya 1 ayat, lagunya akan lengkap & tuntas klo kita nyanyi ref - ayat - ref. Berarti ayat2 berikutnya jg harusnya spt itu yakni: ref - ayat - ref. Tp ini hanya pikiran sy scr pribadi. Maklum, sy jg hanya Praktisi Musik Gereja yg bukan tamatan sekolah musik.
Ok, terima kasih sdh berkunjung ke blog rumah muger kupang.