English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Monday, September 8, 2014

Bermain KJ Edisi Akord Sistem Angka


CARA MENGGUNAKAN MENU TRANSPOSE PADA KEYBOARD
Oleh: Pietro T. M. Netti
Tuan Rumah Rumah Muger Kupang

“Bagaimana pengaruh penggunan simbol akord dengan angka romawi terhadap tinggi-rendah nada saat mengiringi kantoria dan/atau jemaat saat bernyanyi?”

KJ Edisi Akord Sistem Angka dapat dipakai sebagai panduan untuk bermain lagu-lagu yang yang ada di dalam Kidung Jemaat oleh seluruh pemain musik, baik yang dapat menerapkan permainan dengan semua nada dasar dengan pasangan-pasangannya, maupun oleh pemain musik yang hanya menguasai permainan dalam satu dan/atau sebagian nada dasar saja.

Dengan demikian maka untuk pemain musik yang menguasai semua nada dasar tidak akan mengalami kendala dalam memainkan semua lagu yang ada sesuai dengan petunjuk nada dasar yang telah dicantumkan, sepanjang pemain musik tersebut telah menguasai penerapan simbol angka romawi sebagai simbol pengganti dari jenis/nama akord yang dimainkan. Sehingga secara otomatis kantoria dan/atau jemaat pun dapat menyanyikan lagu-lagu yang ada dengan tinggi-rendah nada yang relatif terjangkau dan nyaman.

Sedangkan untuk pemain musik yang hanya bisa memainkan akord dalam satu atau sebagian nada dasar akan mendatangkan masalah bagi kantoria dan/atau jemaat dalam hal tinggi-rendah jangkauan nada saat bernyanyi. Hal ini disebabkan karena semua lagu akan dimainkan hanya dari satu nada dasar, padahal pencantuman nada dasar yang ada untuk setiap lagu sudah diperhitungkan sedemikian rupa dengan jangkauan nada dan kenyamanan bernyanyi semua orang (jemaat) baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak.

Ada satu jalan keluar bagi pemain musik yang hanya menguasai permainan akord dari satu nada dasar atau dari nada dasar tertentu saja. Pemain musik harus memperhatikan menu transpose yang ada pada keyboard elektrik. Menu transpose digunakan untuk menaikkan dan/atau menurunkan nada untuk disesuaikan dengan nada dasar yang tertulis. Sayangnya menu transpose ini tidak terdapat pada alat musik non elektrik seperti piano atau organ. Jadi disarankan agar pemain musik yang belum menguasai permainan akord musik dalam berbagai/semua nada dasar untuk bermain menggunakan alat musik keyboard elektrik saja.

Contoh penggunaan fasilitas Transpose pada keyboard elektrik sebagai berikut:

Saat kita mengaktifkan/menekan transpose akan muncul pada layar Lcd keyboard berupa angka. Posisi angka normal adalah angka “0” (nol). Pada sebagian besar keyboard, tersedia tombol “-“ (minus/kurang) dan “+” (plus/tambah). Tombol “-“ (minus) digunakan untuk menurunkan nada mulai dari “-1” (minus 1) sampai “-12” (minus 12), dan sebaliknya tombol “+” (plus) digunakan untuk menaikkan nada mulai dari 1 sampai 12. Jadi menu transpose dapat dipakai untu menurunkan dan/atau menaikkan nada sebanyak 12 nada dengan jarak ½ langkah. 12 nada disini adalah jumlah keseluruhan nada dalam tangga nada kromatis. Tangga nada kromatis adalah tangga nada dengan jumlah nada terlengkap yakni terdiri dari 12 nada dengan jarak/interval masing-masing nada sebesar ½ langkah:

Jika kita hanya bisa bermain dari akord dengan nada dasar do = c, tapi harus mengiringi nyanyian dari nada dasar  do = d, maka kita perlu menghitung berapa jarak/interval nada dari “c” ke “d”. Jarak/interval nada. “c” ke “d” berjarak 1 langkah, dengan rincian sebagai berikut: “c” ke “c#” berjarak ½ langkah, “c#” ke “d” berjarak ½ langkah, maka ½ + ½ = 1. Setelah mengetahui jarak nada tersebut, kita perlu menaikkan dari menu transpose menjadi 2. Mengapa 2, bukan 1 seperti jarak nada yang baru saja dijelaskan? Transpose harus dinaikkan ke angka 2 karena angka-angka pada transpose adalah bernilai ½.    

Contoh lain: Lagi-lagi, jika kita hanya bisa bermain dari akord dengan nada dasar do = c, tapi harus mengiringi nyanyian dari nada dasar  do = g, maka kita perlu menghitung berapa jarak/interval nada dari “c” ke “g”. Nada “c” ke “g” dapat dihitung naik maupun dihitung turun. Jika di hitung naik, “c” ke “g” (c-cis-d-dis-e-f-fis-g) berjarak 3 ½ langkah, maka angka pada transpose (yang bernilai ½ tersebut) harus dinaikkan ke angka 7. Jika di hitung turun dari nada “c” satu oktaf di atasnya, “c” ke “g” (c’-b-bes-a-as-g) berjarak hanya 2 ½ langkah, maka angka pada transpose (yang bernilai ½ tersebut) harus diturunkan ke angka -5 (minus 5). Langkah yang sama juga dapat diterapkan oleh pemain musik yang hanya bisa bermain dari nada dasar tertentu lainnya.

Demikian pengoperasian menu transpose untuk menerapkan permainan musik sesuai dengan nada dasar yang tercantum di setiap lagu/nyanyian. Pada contoh pertama dan kedua di atas, walaupun sang pemain bermain dengan menggunakan akord “c = do” tapi sesungguhnya nada yang dihasilkan adalah nada dasar “do = d” dan “do = g”.

Dalam penggunaan transpose, jarak atau interval yang mau dipakai dalam menaikkan atau pun menurunkan sebaiknya dilihat jarak/interval yang lebih dekat. Sebagai contoh, pada contoh nada dasar “do = g” di atas, daripada menaikkan transpose ke angka 7, sebaiknya diturunkan 5 ke angka -5 (cuma saran! dinaikkan ke angka 7 pun tidak apa-apa, semua terserah pemain musiknya).

Berikut ini adalah table transpose dengan permainan akord nada dasar “do = c”:

                Semoga penjelasan-penjelasan teknis di atas tentang KJ Edisi Akord Sistem Angka dapat bermanfat bagi kita semua. Mungkin saja ada diantara kita yang belum bisa memanfaatkan KJ  Edisi Akord yang diterbitkan oleh Yamuger secara baik oleh karena keterbatasan kita dalam penguasaan permainan akord dari semua nada dasar, mudah-mudahan kehadiran KJ Edisi Akord Sistem Angka ini dapat membantu dan memberi manfaat kepada banyak pihak untuk bisa bermain musik secara baik dan teratur terutama dalam penerapan harmonisasi akord yang indah. AMIN.

2 comments:

  1. Mau nanya. Gimana cara mengiringi kj no.1 khususnya saat menyanyikan 2 ayat atau lebih, karena lagu ini diawali dan diakhiri refrein. Lagu umum ketika berpindah dari ayat ke ayat mudah. Tetapi kj no.1 apakah langsung ke ayat 2 tanpa intro setelah refrein di ayat 1

    ReplyDelete
  2. Maaf, pak Jony, baru liat komentarnya/pertanyaannya. Dlm praktek selama ini, utk KJ 1, intro musik hanya di awal saat pertama kali mau dinyanyikan, selanjutnya disambung terus, setelah pengulangan refrein, langsung masuk ke ayat-ayat berikutnya. Itu pengalaman yang saya liat dimana-mana, termasuk saya sendiri jg lakukan hal yg sama, walaupun dlm hati & pikiran tdk sepenuhnya se7 dg cara seperti itu, hanya sj sy belum mendapatkan referensi yg mendukung apa yg sy pikirkan.

    Sebenarnya menurut sy, lagu KJ 1 atau lagu2 lain yg sama dg KJ 1 yg dimulai & diakhiri dg refrein, harusnya sebelum masuk ke ayat berikut perlu ada interlude (=intro), & kemudian diulang lg dr awal (refreinnya).

    Menurut sy, logikanya sederhana, pk Jony. Misalnya kita nyanyi KJ 1 hanya 1 ayat, lagunya akan lengkap & tuntas klo kita nyanyi ref - ayat - ref. Berarti ayat2 berikutnya jg harusnya spt itu yakni: ref - ayat - ref. Tp ini hanya pikiran sy scr pribadi. Maklum, sy jg hanya Praktisi Musik Gereja yg bukan tamatan sekolah musik.

    Ok, terima kasih sdh berkunjung ke blog rumah muger kupang.

    ReplyDelete