Pdt. (Emeritus) Harry van Dop & Pietro T. M. Netti |
Kegiatan Pelatihan pendarasan Mazmur berlangsung di Rumah
Kebaktian Jemaat Imanuel Oepura (JIO) selama 2 hari Jumat (19/9/2014) dan Sabtu
(20/9/2014). Pelatihan tersebut menghadirkan nara sumber Pendeta (Emeritus)
Harry van Dop, seorang pakar musik gereja asal Belanda. Pelatihan yang dimulai
pukul 21.00 wita tersebut khusus membahas tentang Mazmur dan pentingnya nyanyian Mazmur di dalam
kebaktian.
Menurutnya, Mazmur adalah kumpulan doa yang bukan ditulis
hanya untuk dibacakan tetapi terutama
untuk dinyanyikan. Pendarasan Mazmur,
dalam hal ini, adalah menyanyikan Mazmur, dengan tujuan agar isi/makna Mazmur
tersebut dapat dipahami dan dihayati oleh jemaat/umat. Praktek ini telah di
lakukan sejak dahulu sejak masa raja Daud. Untuk kepentingan ibadah, raja Daud dan
para panglima mempersiapkan 288 orang dari 12 suku Israel untuk dilatih
bernyanyi (baca: 1 Tawarikh 25).
Kitab Mazmur Daud adalah kumpulan doa-doa Mesias dan umatnya. Di dalam Alkitab Ibrani, Kitab Mazmur itu adalah kitab pertama dan utama dari bagian ketiga Kitab Suci, TeNakh: Taurat, Nabi-nabi dan Kitab-kitab. Sepanjang sejarahnya, umat Israel menyanyikan doa-doa Mesias (Mazmur) itu. Yesus sendiri, lanjut pendeta yang berusia 80 tahun ini, juga menyanyikannya (baca: Matius 26:30) bahkan sampai di atas kayu salib (7 perkataan di atas kayu salib).
“Yesus adalah personifikasi dari Mazmur karena Ia adalah
anak Daud”, papar pendeta berumur 80 tahun ini.
Kegiatan dilanjutkan dengan melatih pendarasan (=menyanyikan) nyanyian Mazmur 23 yang dilakukan secara solo dan bersama-sama:
0 comments:
Post a Comment