English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Friday, November 17, 2017

Masalah-Masalah Yang Sering Muncul Dalam Bernyanyi (6/6)



Oleh: Pietro T. M. Netti
Tuan Rumah Rumah MUGER Kupang



Dalam praktek, saya menjumpai beberapa kesalahan yang ‘dianut’ oleh sebagian besar  dari kita saat membaca symbol-simbol notasi yang ada.

Berikut ini adalah beberapa kesalahpahaman dalam membaca simbol-simbol pada notasi angka. Banyak di antara kita yang sering salah memaknai dan bahkan mengabaikan simbol-simbol notasi yang ada dalam sebuah lagu.

1.        Simbol titik ( . ) yang menunjukkan jumlah/panjang ketukan dari suatu nada sering diabaikan begitu saja. Beberapa lagu yang akhirnya menjadi rusak sebagai akibat dari pengabaian ini adalah:
KJ 10                “PUJILAH TUHAN, SANG RAJA”
KJ 367              “PADAMU, TUHAN DAN ALLAKU”

2.      Simbol nol ( 0 ) sebagai tanda diam juga sering dianggap tidak ada. Contoh:
KJ 308              “TUHAN, KAU KEKAL RAJA HATI KAMI”

3.      Simbol apostrof ( ‘ ) sebagai tanda pengambilan nafas sering disalahartikan sebagai simbol titik yang menunjukkan jumlah/panjang ketukan. Contoh:
KJ 473a            “HALELUYA”
KJ 308             “TUHAN, KAU KEKAL RAJA HATI KAMI”

4.      Belum bisa membedakan cara menyanyikan not 1/8 (yang memiliki harga ½ ketuk) dan not 1/16 (yang memiliki harga ¼ ketuk). Contoh:
KJ 26                “MAMPIRLAH DENGAR DOAKU”
KJ 346             “TUHAN ALLAH BESERTA ENGKAU”
KJ 361              “DI SALIBMU ‘KU SUJUD”
KJ 395              “BETAPA INDAH HARINYA”
NKB 3             “TERPUJILAH ALLAH”, dll

5.      Belum bisa membedakan cara menyanyikan lagu-lagu dalam birama ¾ [3 ketuk] dan 6/8 [6 ketuk (3x2)], 4/4 [4 ketuk] dan 6/8, dan 9 ketuk (3x3) dan ¾.
·         Lagu dengan birama ¾ berbeda dengan birama 6/8. Walaupun dari segi matematika artinya sama, tetapi dalam music keduanya memiliki arti yang berbeda. Dalam prakteknya, birama ¾ menghasilkan nuansa yang berbeda. [http://mahirmenulislagu.com/birama-6-8/]
KJ 383                    “SUNGGUH INDAH KABAR MULIA”
KJ 393                    “TUHAN, BETAPA BANYAKNYA”
KJ 396                   “YESUS SEGALA-GALANYA”
·         Lagu dengan birama 4/4 berbeda dengan birama 6/8. Sering terjadi lagu-lagu dengan birama 4/4 dinyanyikan dengan gaya birama 6/8.
KJ 26                      “MAMPIRLAH DENGAR DOAKU”
KJ 346                   “TUHAN ALLAH BESERTA ENGKAU”
NKB 188                “TIAP LANGKAHKU”, dll.
·         Lagu dengan birama 9 ketuk (3x3) sering pula dinyanyikan dengan gaya birama ¾.
KJ 392                    “’KU BERBAHAGIA”
NKB 22                 “WALAU DOSAMU MERAH”, dll.


0 comments:

Post a Comment