Gereja Masehi Injili di
Timor-Jemaat Gunung Sinai Naikolan
LITURGI KEBAKTIAN UTAMA MINGGU MODEL I & II
Edisi Akord
Edisi
Khusus JGSN
Kata Pengantar
Buku
LITURGI KEBAKTIAN UTAMA MINGGU MODEL I dan MODEL II EDISI AKORD ini disusun
dalam rangka membantu dan mempermudah para Pemain Musik Gereja (Pianis,
Organis, atau Gitaris) memainkan lagu-lagu (Nyanyian/Pujian Jemaat) yang ada di
dalam Liturgi Kebaktian Utama Minggu Model I & Model II.
Lagu-lagu
yang terdapat di dalam Liturgi Model I dan Model II dicatat kembali dengan
memperhatikan pengutipan/penulisan notasi lagu secara baik dan benar sesuai
dengan referensi/sumber/teks asli, dan diarransemen dengan mencantumkan akord
di setiap lagu sesuai dengan nada dasar yang tertera. Pencantuman akord
dimaksudkan agar bisa menjadi pedoman dan panduan bermusik bagi Pemain Musik
Gereja dalam menerapkan dan/atau menghasilkan harmoni-harmoni akord yang indah
dan teratur pada setiap lagu mulai dari tahapan awal PERSIAPAN dan seterusnya
hingga pada tahapan akhir BERKAT.
Dalam
pengalaman bergereja di gereja-gereja dalam wilayah pelayanan GMIT
(Gereja-Gereja Masehi Injili di Timor), masih terdapat banyak kelemahan dalam memainkan
dan/atau menyanyikan lagu-lagu (Nyanyian/Pujian Jemaat) yang ada di dalam
liturgi maupun lagu-lagu pujian jemaat lainnya. Ada kecenderungan yang sangat “fatal”
yang dialami di gereja-gereja GMIT, yakni cara bernyanyi yang berbeda-beda dari
satu gereja dengan gereja yang lain, padahal kita memiliki sumber nyanyian yang
sama. Hal-hal seperti Inilah yang menyebabkan tetap terpuruknya praktek
puji-pujian/nyanyian jemaat baik yang dilakukan oleh jemaat itu sendiri maupun
oleh pemain musik gereja.
Selain
itu, seringkali terjadi, permainan musik pengiring liturgi yang dilakukan oleh
Pemain Musik Gereja pun hampir tidak memperhatikan penerapan harmoni akord,
permainan birama dan tempo yang baik dan bertanggung jawab sesuai dengan
petunjuk-petunjuk notasi yang ada. Lagu-lagu yang dinyanyikan menjadi tidak
memiliki “bentuk”, maupun keteraturan yang jelas dalam harmoni nada, akord,
irama, birama dan tempo yang sama sekali tidak memenuhi syarat etika dan
estetika berkesenian.
Secara
umum, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1)
Minimnya pengetahuan jemaat atau peserta kebaktian plus pemain musik akan
Pujian/Nyanyian Jemaat yang ada di dalam setiap Liturgi,
2) Pemahaman dan/atau pengetahuan Jemaat serta Pemain Musik Gereja terhadap Pujian/Nyanyian Jemaat yang berbeda-beda,
3)
Kebiasaan bernyanyi yang salah sejak dulu yang diwariskan secara turun-temurun
hingga dengan saat ini yang akhirnya sangat berpengaruh pada praktek bernyanyi
dan bermain musik yang tidak bertanggung jawab, dan
4)
Pengutipan/penulisan notasi lagu dari Pujian/Nyanyian Jemaat yang berbeda-beda
dari gereja yang satu dengan gereja yang lain yang cenderung tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya, karena pengutipannya tidak bersumber pada
referensi/sumber/teks asli.
Dari
semua faktor penyebab di atas, faktor ke-4-lah yang dapat dikatakan menjadi
biang dari semua masalah dalam hal bernyanyi dan bermain musik. Faktor ke-4 ini
jugalah yang melahirkan faktor-faktor penyebab ke-1 sampai faktor penyebab
ke-3. Dan akhirnya, keempat faktor penyebab di atas menjadi sebuah lingkaran
setan yang sulit terputuskan. Padahal Pujian/Nyanyian Jemaat yang dipakai
adalah Pujian/Nyanyian Jemaat yang bersumber dari himpunan lagu-lagu dalam
TAHLIL, NYANYIAN ROHANI, KIDUNG JEMAAT, dan himpunan-himpunan lainnya yang
belum diketahui sumbernya yang jelas hingga saat ini.
Penyusunan Buku LITURGI KEBAKTIAN UTAMA MINGGU MODEL I dan
MODEL II EDISI AKORD ini, saya persembahkan kepada seluruh Pemain Musik Gereja
(Pianis/Organis/Gitaris) yang berada dalam wilayah pelayanan GMIT. Saya sangat
mengharapkan masukan dari semua pihak terhadap beberapa lagu liturgi yang belum
diketahui sumbernya. Saya pun dengan senang hati mengharapkan adanya kritik dan
saran yang konstruktif dalam memberi andil positif demi kemajuan dan
perkembangan Puji-pujian/Nyanyian Jemaat yang lebih baik ke depannya.
Kiranya Buku Liturgi Edisi Akord ini dapat bermanfaat bagi
kita semua khususnya bagi Pemain Musik Gereja yang melayani di gereja-gereja
dalam wilayah pelayanan Gereja-Gereja Masehi Injili di Timor.
IMMANUEL.
Kupang, Januari 2012
0 comments:
Post a Comment