English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Friday, January 17, 2014

Liturgi Model I & II Edisi Akord

Gereja Masehi Injili di Timor-Jemaat Gunung Sinai Naikolan
LITURGI KEBAKTIAN UTAMA MINGGU MODEL I & II
Edisi Akord
Edisi Khusus JGSN

Kata Pengantar

Buku LITURGI KEBAKTIAN UTAMA MINGGU MODEL I dan MODEL II EDISI AKORD ini disusun dalam rangka membantu dan mempermudah para Pemain Musik Gereja (Pianis, Organis, atau Gitaris) memainkan lagu-lagu (Nyanyian/Pujian Jemaat) yang ada di dalam Liturgi Kebaktian Utama Minggu Model I & Model II.

Lagu-lagu yang terdapat di dalam Liturgi Model I dan Model II dicatat kembali dengan memperhatikan pengutipan/penulisan notasi lagu secara baik dan benar sesuai dengan referensi/sumber/teks asli, dan diarransemen dengan mencantumkan akord di setiap lagu sesuai dengan nada dasar yang tertera. Pencantuman akord dimaksudkan agar bisa menjadi pedoman dan panduan bermusik bagi Pemain Musik Gereja dalam menerapkan dan/atau menghasilkan harmoni-harmoni akord yang indah dan teratur pada setiap lagu mulai dari tahapan awal PERSIAPAN dan seterusnya hingga pada tahapan akhir BERKAT.
Dalam pengalaman bergereja di gereja-gereja dalam wilayah pelayanan GMIT (Gereja-Gereja Masehi Injili di Timor), masih terdapat banyak kelemahan dalam memainkan dan/atau menyanyikan lagu-lagu (Nyanyian/Pujian Jemaat) yang ada di dalam liturgi maupun lagu-lagu pujian jemaat lainnya. Ada kecenderungan yang sangat “fatal” yang dialami di gereja-gereja GMIT, yakni cara bernyanyi yang berbeda-beda dari satu gereja dengan gereja yang lain, padahal kita memiliki sumber nyanyian yang sama. Hal-hal seperti Inilah yang menyebabkan tetap terpuruknya praktek puji-pujian/nyanyian jemaat baik yang dilakukan oleh jemaat itu sendiri maupun oleh pemain musik gereja.  
Selain itu, seringkali terjadi, permainan musik pengiring liturgi yang dilakukan oleh Pemain Musik Gereja pun hampir tidak memperhatikan penerapan harmoni akord, permainan birama dan tempo yang baik dan bertanggung jawab sesuai dengan petunjuk-petunjuk notasi yang ada. Lagu-lagu yang dinyanyikan menjadi tidak memiliki “bentuk”, maupun keteraturan yang jelas dalam harmoni nada, akord, irama, birama dan tempo yang sama sekali tidak memenuhi syarat etika dan estetika berkesenian.
Secara umum, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1) Minimnya pengetahuan jemaat atau peserta kebaktian plus pemain musik akan Pujian/Nyanyian Jemaat yang ada di dalam setiap Liturgi,
2) Pemahaman dan/atau pengetahuan Jemaat serta Pemain Musik Gereja terhadap Pujian/Nyanyian Jemaat yang berbeda-beda,
3) Kebiasaan bernyanyi yang salah sejak dulu yang diwariskan secara turun-temurun hingga dengan saat ini yang akhirnya sangat berpengaruh pada praktek bernyanyi dan bermain musik yang tidak bertanggung jawab, dan
4) Pengutipan/penulisan notasi lagu dari Pujian/Nyanyian Jemaat yang berbeda-beda dari gereja yang satu dengan gereja yang lain yang cenderung tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, karena pengutipannya tidak bersumber pada referensi/sumber/teks asli.
Dari semua faktor penyebab di atas, faktor ke-4-lah yang dapat dikatakan menjadi biang dari semua masalah dalam hal bernyanyi dan bermain musik. Faktor ke-4 ini jugalah yang melahirkan faktor-faktor penyebab ke-1 sampai faktor penyebab ke-3. Dan akhirnya, keempat faktor penyebab di atas menjadi sebuah lingkaran setan yang sulit terputuskan. Padahal Pujian/Nyanyian Jemaat yang dipakai adalah Pujian/Nyanyian Jemaat yang bersumber dari himpunan lagu-lagu dalam TAHLIL, NYANYIAN ROHANI, KIDUNG JEMAAT, dan himpunan-himpunan lainnya yang belum diketahui sumbernya yang jelas hingga saat ini.
Penyusunan Buku LITURGI KEBAKTIAN UTAMA MINGGU MODEL I dan MODEL II EDISI AKORD ini, saya persembahkan kepada seluruh Pemain Musik Gereja (Pianis/Organis/Gitaris) yang berada dalam wilayah pelayanan GMIT. Saya sangat mengharapkan masukan dari semua pihak terhadap beberapa lagu liturgi yang belum diketahui sumbernya. Saya pun dengan senang hati mengharapkan adanya kritik dan saran yang konstruktif dalam memberi andil positif demi kemajuan dan perkembangan Puji-pujian/Nyanyian Jemaat yang lebih baik ke depannya.
Kiranya Buku Liturgi Edisi Akord ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi Pemain Musik Gereja yang melayani di gereja-gereja dalam wilayah pelayanan Gereja-Gereja Masehi Injili di Timor.
IMMANUEL.

Kupang, Januari 2012

0 comments:

Post a Comment