Pose bersama |
MANFAAT
PENDARASAN MAZMUR
Mendaraskan Mazmur menguntungkan bagi Mazmur itu sendiri.
Kalau kita menggunakan Mazmur Jenewa atau gubahan berbirama lainnya (ada banyak
gubahan dari Mazmur 23), kita cenderung hanya memilih beberapa baitnya saja,
tidak menyanyikan seluruh Mazmur. Itu sebenarnya bukan maksud Mazmur Jenewa. Pada
zaman Reformasi (abad ke-16) selalu diusahakan menyanyikan Mazmur
seutuh-utuhnya, atau, kalau amat panjang (seperti Mazmur 78, 119 dsb),
menyanyikan beberapa bait berturut-turut dan sambung menyambung, yang
bersama-sama merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Kalau kita hanya melagukan satu-satu ayat, maka
interpretasinya gampang meleset karena dilepaskan dari konteksnya. Seringkali
kita memilih ayat yang kita rasa ‘enak’, dengan melewati yang menurut kita
‘kurang enak’. Memang, tidak semua obat dari dokter manis-manis saja: ada juga
tablet yang pahit rasanya, tetapi perlu untuk menyembuhkan penyakit. Jangan
kita menghindari ‘obat-obatan’ dari Mazmur: gereja akan tetap sakit. Di kayu
salib, Yesus mengutip kata-kata yang paling pahit dari Mazmur 22:1, “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?” Tetapi
justeru Dialah yang menjadi “yang sulung,
yang pertama bangkit dari antara orang mati” (Kol. 1:18).
Juga bagian-bagian Mazmur yang kita anggap bertentangan
dengan cinta kasih Illahi (misalnya Mazmur 137:9, yang oleh Erik Routley
disebut ‘horrible stuff’) tetap perlu
kita renungkan – sekuran-kurangnya untuk lebih mengenal diri kita sendiri
sambil bertanya: bagaimana pendapatmu tentang kata-kata ini? Lagi pula: siapa
sebenarnya yang dimaksud dengan “Bukit
Batu” atau “Batu Karang” dalam
ayat 9 itu? Para anggota redaksi Alkitab dengan sengaja memasukkan Mazmur itu
menjadi pilihan dari antara ribuan mazmur lainnya yang pernah ada: bagaimana
reaksi kita, sejujur-jujurnya – juga sehubungan masalah Israel-Palestina?
Jangan kita singkirkan kata-kata yang memang tidak enak
itu. Kita tidak ke gereja hanya untuk menikmati yang enak-enak saja, tetapi
untuk merenungkan kenyataan dunia kita ini serta kenyataan hidup kita sendiri.
Pendarasan Mazmur secara utuh bisa menolong dalam hubungan ini. [Prev=>Next:
PENDARASAN MAZMUR; Praktek Pendarasan Mazmur]
0 comments:
Post a Comment