English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Friday, July 25, 2014

LATIHAN DAN PERSIAPAN


MUSIK DAN PEMAIN MUSIK GEREJA (Bagian VI)

Oleh: Pietro T. M. Netti
(Pelaku Musik Gerejawi-
Warga Jemaat Gunung Sinai Naikolan)

                Ada beberapa hal penting yang berhubungan dengan Latihan dan Persiapan yang patut diperhatikan oleh seorang Pemain Musik Gereja, antara lain:
  1. Latihan dan persiapan merupakan sebuah proses yang sangat penting yang harus dilalui oleh setiap pemain musik.
  2. Latihan dan persiapan adalah aktifitas wajib yang harus dilakoni sebagai ajang praktek dan uji coba, berlatih dan mempersiapkan diri untuk sebuah performance yang sesungguhnya.
  3. Latihan dan persiapan adalah sebagai sebuah aktifitas belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi bermusik, mengaplikasikan teori ke dalam praktek, serta mengasah ketrampilan dan keahlian bermusik.
  4. Dan, latihan dan persiapan juga adalah bentuk kerja nyata dari seorang pemain musik, atau dengan kata lain, pekerjaan seorang pemain musik adalah melakukan latihan dan persiapan.
Ada cerita menarik dari para pemain musik professional yang dapat ditiru oleh kita sebagai pemain musik gereja (pianis/organis). Latihan dan persiapan adalah aktifitas rutin dan wajib yang harus dilakukan sesuai dengan waktu dan/atau jadwal yang telah ditentukan, dan rata-rata waktu latihan/persiapan adalah 7-8 jam per hari (sebanding dengan rata-rata jam kerja yang berlaku di kantor-kantor atau perusahan-perusahan, dll).

Bagi pemain musik professional, latihan/persiapan adalah pekerjaan sesungguhnya yang harus dilakukan (tidak bisa tidak), oleh karena darinya pula akan sangat menentukan sukses tidaknya performance mereka. Bagi mereka, ‘apresiasi finansial/honor’ (yang biasanya sangat besar) yang diterima dari sebuah show adalah ‘bayaran’ untuk pekerjaan yakni latihan dan/atau persiapan mereka yang telah banyak mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, perasaan, dan bahkan finansial mereka.

0 comments:

Post a Comment