English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Saturday, July 26, 2014

MUSIK DAN PEMAIN MUSIK GEREJA


CATATAN AKHIR (Bagian VII-Habis)

Oleh: Pietro T. M. Netti
(Pelaku Musik Gerejawi-
Warga Jemaat Gunung Sinai Naikolan)

Dari uraian-uraian di atas, menjadi seorang pemain musik khususnya pemain musik gereja tidaklah semudah yang dibayangkan. Ada banyak persyaratan yang patut menjadi fokus perhatian kita bersama baik dari gereja maupun pemain musik gereja itu sendiri. (Nantikan seri tulisan: GEREJA DAN PEMAIN MUSIK GEREJA!)

Semua ini dimaksudkan semata-mata untuk kepentingan tugas dan pelayanan yang berhubungan dengan fungsi dan peran musik pengiring di dalam sebuah proses kebaktian/peribadatan.

Gereja perlu memberi perhatian yang memadai dengan mempersiapkan, membekali dan memfasilitasi pemain musiknya dengan sejumlah pra syarat yang diperlukan untuk mendukung dan/atau menjadi bagian di dalam tugas dan pelayanan. Ada cara-cara professional yang bisa diadopsi dan diterapkan oleh gereja dalam hal merekrut dan membina pemain musik gereja, dan juga mengapresiasi fungsi dan perannya.

Khusus pemain musik gereja, sebagai ‘the man behind the gun’-nya musik pengiring, harus memiliki tanggung jawab moral yang sangat besar akan kondisi musik pengiring dan puji-pujian dalam sebuah kebaktian/peribadatan.

Seorang pemain musik gereja (plus prokantor/kantoria) memiliki peluang yang sama besarnya (fifty-fifty) dalam hal:

Menjaga dan memelihara kekhusukan beribadah, memotivasi peserta kebaktian untuk sungguh-sungguh memuji dan memuliakan ALLAH, menjadi penggerak/pembangkit semangat dan/atau penyemarak suasana kebaktian, mendukung respon/tanggapan jemaat kepada dan di hadapan hadirat ALLAH.

Dan/atau sebaliknya: menciptakan suasana gaduh/ricuh/kacau dalam sebuah kebaktian (tidak khusuk, tidak hikmat, dan seterusnya)  yang cenderung menggiring dan menjerumuskan peserta kebaktian ke dalam pencobaan dan dosa.

Pengembangan dan peningkatan pengetahuan dan kompetensi permainan musik sangat diharapkan dari seorang pemain musik gereja. Belajar dan berlatih, berlatih dan belajar adalah kunci sukses dari seorang pemain musik gereja (plus prokantor/kantoria), sehingga setiap permainan yang ditampilkan dalam setiap proses peribadatan dapat dipertanggungjawabkan baik secara etika, estetika, maupun teori, dan, lebih-lebih, pertanggungjawaban moral kepada ALLAH dan kepada gereja/jemaat ALLAH.

Semoga Tuhan menolong kita!

Kembali ke: CATATAN AWAL
Tulisan sebelumnya: LATIHAN DAN PERSIAPAN
Segera: GEREJA DAN PEMAIN MUSIK GEREJA

0 comments:

Post a Comment