English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Monday, July 28, 2014

PR (PEKERJAAN RUMAH) GEREJA (2)


GEREJA DAN PEMAIN MUSIK GEREJA

Oleh: Pietro T. M. Netti
(Pelaku Musik Gerejawi-
Warga Jemaat Gunung Sinai Naikolan)

“Apa yang harus dipikirkan/dilakukan oleh gereja untuk bisa membenahi kondisi musik pengiring dan/atau aksi pemain musik gereja menjadi lebih baik?”

Sebuah pertanyaan yang harus dan segera menjadi perhatian gereja, dan sekaligus menjadi pekerjaan rumah yang harus dan segera diselesaikan dan/atau dijawab pula oleh gereja sebagai sebuah institusi.

Sebagai wahana pengiring puji-pujian, tidak bisa dipungkiri bahwa musik pengiring memiliki fungsi dan peran yang sangat besar dalam sebuah proses peribadatan. Percaya atau tidak, musik pengiring turut memberi andil yang sangat besar dalam hal:
  1. Menjaga dan memelihara kekhusukan, kekudusan dan/atau kehikmatan beribadat kepada ALLAH,
  2. Memotivasi kesungguhan dalam memuji dan memuliakan ALLAH,
  3. Membangkitkan semangat beribadat dan/atau ‘menyemarakkan’ suasana berbakti kepada ALLAH, dan
  4. Mendukung tanggapan/respon jemaat kepada ALLAH, di hadapan hadirat ALLAH, dan atas kehadiran ALLAH.
Gereja di dalam lingkup GMIT, sejauh mata memandang, sebenarnya telah menyadari dan memiliki kepedulian yang cukup tinggi akan perlunya sarana musik di dalam gereja untuk kepentingan pelayanan. Perhatian dan kepedulian gereja tersebut dapat dilihat dari upaya penyediaan dan pengadaan sejumlah perangkat musik dan sarana musik lainnya (sound system, dll) oleh gereja untuk menunjang tugas dan pelayanan gereja.

Bahkan gereja pun sudah betul-betul menyadari bahwa sarana musik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gereja (hal wajib). Sebuah kesadaran gereja secara turun-temurun yang patut diacungi jempol.

Namun kesadaran demikian barulah merupakan sebuah langkah/tahap/ide awal yang perlu ditindaklanjuti dengan langkah/tahapan pro aktif berikutnya. Langkah/tahapan berikut yang hampir tidak pernah dipikirkan oleh gereja adalah perhatian dan kepedulian yang seimbang kepada pemain musik gereja yang nota bene sebagai the man behind the gun-nya musik pengiring.

Tulisan sebelumnya: CATATAN AWAL

0 comments:

Post a Comment