Oleh: Pietro T. M. Netti
Tuan
Rumah Rumah MUGER Kupang
Foto bersama Majelis Jemaat Viadolorosa Nefo Klasis Kupang Barat |
Pada tanggal 7 Maret 2017 lalu saya
dihubungi oleh Ibu Pendeta Elizabeth Riwu-Ratu, S.Si.Teol., sebagai Pendeta
Jemaat/Ketua Majelis Jemaat Viadolorosa Nefo, sebuah jemaat GMIT di Klasis
Kupang Barat guna melakukan “sharing”
pendapat/pengalaman yang berhubungan dengan praktek Nnyanyian Jemaat & Musik
Gereja.
Kegiatan ini merupakan salah satu
program pelayanan yang telah diputuskan bersama dalam sidang jemaat di Jemaat
Viadolorosa Nefo. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk berbagi pendapat
dan/atau pengalaman yang berhubungan melakukan praktek nyanyian jemaat dan musik
gereja yang baik dan benar.
Kegiatan yang berlangsung pada 5 April
2017 ini ditujukan khusus kepada Majelis Jemaat setempat yang diharapkan akan
menjadi agen-agen perubahan yang
nantinya akan membawa perubahan dalam hal praktek bernyanyi/bermusik yang lebih
baik kepada jemaat.
“Kami menyadari bahwa praktek bernyanyi
yang kita lakukan selama ini masih sangat jauh dari harapan. Kita belum bisa
bernyanyi dengan baik dan benar sesuai dengan petunjuk-petunjuk notasi yang
ada. Sehingga melalui kegiatan yang telah kita sepakati bersama ini, kita
sebagai Majelis Jemaat bisa mendapat pemahaman baru terkait dengan cara
bernyanyi atau bermain musik gereja dengan baik dan benar untuk kemudian
dilanjutkan kepada jemaat.” ungkap ibu Pendeta Eliz dalam sambutannya.
Berikut ini adalah 5 Seri tulisan berturut-turut
yang membahas praktek bernyanyi di dalam jemaat, dengan tema: “Menilai Praktek
Nyanyian Jemaat di Jemaat-Jemaat Dalam Lingkup Gereja Masehi Injili di Timor
(GMIT)”:
1.
Praktek
Nyanyian Jemaat Sebagai Sebuah Warisan
2. Nyanyian
Jemaat adalah Himne
3.
Notasi Angka dan Simbol-Simbol Dalam
Notasi Angka
4. Petunjuk-Petunjuk
Lain Dalam Notasi Angka
5. Masalah-Masalah
Yang Sering Muncul Dalam Bernyanyi
SELAMAT MEMBACA!
Selanjutnya: PraktekNyanyian Jemaat Sebagai Sebuah Warisan
0 comments:
Post a Comment