Buku Nyanyikanlah Kidung Baru Edisi Akord karya Rumah MUGER-Kupang
disusun dalam rangka menambah/melengkapi koleksi buku-buku nyanyian edisi akord
lainnya yang telah beredar luas. Penyusunan buku nyanyian ini merupakan sebuah
upaya pribadi, beranjak dari ketidaktersediaan di pasaran padahal isi buku (lagu-lagunya) sudah dikenal
luas dan selalu dipergunakan di hampir setiap peribadatan (di gereja-gereja
dalam lingkup Sinode GMIT).
NKB Edisi Akord karya Rumah MUGER -Kupang |
Sebagai pemain musik gereja yang selalu berhadapan dengan lagu-lagu
tersebut, saya merasakan ada sesuatu yang kurang saat harus memainkan lagu-lagu
NKB dibanding dengan lagu-lagu KJ maupun PKJ yang sudah ada edisi akordnya.
Perasaan tersebut muncul karena memang lagu-lagu NKB belum dibuat dalam edisi
akord, sehingga perlu upaya ekstra setiap kali saya harus memainkan lagu-lagu
tersebut. Upaya ekstra yang dimaksud adalah bahwa saya harus bermain sambil
berpikir keras tentang penggunaan/penempatan harmoni akord di setiap bagian
lagu.
Mungkin keadaannya tidak akan sesulit itu jika saya telah
menguasai (menghafal) seluruh lagu yang ada. Dalam hal penguasaan lagu, saya
bukan orangnya, karena seluruh lagu yang ada baik yang terhimpun di dalam KJ,
PKJ, NKB itu sendiri, maupun buku-buku nyanyian lainnya sangat asing di telinga
saya. Saya tidak pernah tertarik sebelumnya untuk menyanyikan lagu-lagu
tersebut apalagi memainkannya. Dalam pengalaman bergereja (dari masa kecil saya
hingga dengan saat saya mulai mempelajari lagu-lagu tersebut), saya merasakan
adanya ketidaknyamanan dalam
bernyanyi, dan ketidakberaturan dalam
hal ketukan, tempo, dan harmoni dari
lagu-lagu tersebut.
Contoh: NKB 188: Tiap Langkahku |
Karena ketertarikan saya terhadap lagu-lagu tersebut datang
terlambat, maka akan sangat tidak mungkin bagi untuk bisa menghafal seluruh
lagu tersebut. Lagi pula, untuk mengembangkan kemampuan permainan musik
(bermain musik sambil membaca seluruh notasi lagu) saya tidak ingin menghafal
lagu-lagu tersebut. Saya selalu ingin melatih refleks permainan dari “mata
turun ke hati” (baca: “dari mata menuju
ke otak dan turun ke jari-jemari”). Setidaknya, anjuran itu pula yang
selalu saya sampaikan kepada anak-anak didik saya dalam belajar dan/atau bermain
musik (piano).
Berangkat dari gambaran di atas, maka mau tidak mau saya harus menyusun sendiri NKB Edisi Akord. Penyusunan NKB
Edisi Akord ini telah menjadi satu prioritas kerja yang harus saya lakukan
guna menjawab kebutuhan saya secara pribadi sebagai pemain musik gereja.
Memang, tekad ini menjadi begitu kuat ketika diketahui bahwa NKB Edisi Akord
belum disusun dan/atau diterbitkan oleh siapapun baik Yamuger yang telah menerbitkan Kidung
Jemaat Edisi Akord dan Pelengkap
Kidung Jemaat Edisi Akord, maupun oleh Sinode
Am GKI sebagai pemegang hak cipta
buku nyanyian NKB.
Pada Maret 2013, kerja
dimulai, lagu demi lagu diketik dengan akord, dan hasilnya NKB Edisi Akord (Cetakan ke-1) pun rampung pada bulan Mei 2013.
Pada cetakan ke-1, buku NKB Edisi Akord
ini hanya dicetak (printed) sebanyak 1
(satu) eksemplar dan dipergunakan secara khusus oleh saya sendiri. Hasil kerja ini dipakai sebagai bahan uji coba, review untuk kemudian
dilakukan perbaikan/koreksi sedikit demi sedikit guna mencapai hasil yang lebih
baik dan lebih baik lagi. Dan, hasil uji
coba, review dan perbaikan/koreksi ini akhirnya baru menjadi ‘sempoerna’ (baca: selesai) pada 14 Desember 2015 lalu. Sebuah kerja dalam kurun waktu
yang cukup lama di tengah-tengah rutinitas keseharian.
Melalui postingan
ini, saya ingin memberitahukan secara terbuka kepada semua pihak, khususnya
Sinode Am GKI selaku pemegang hak cipta, bahwa saya telah menyelesaikan penyusunan
buku nyanyian Nyanyikanlah Kidung Baru Edisi
Akord dan siap dipergunakan oleh saya
sendiri maupun sahabat-sahabat saya (sesama pemain musik gereja) untuk tujuan
pelayanan. Perlu dicatat di sini bahwa walaupun kerinduan hati saya sebagaimana yang terungkap dalam episode curahan hati di atas begitu
besar, tapi saya sedikitpun tidak berencana untuk menjual Buku NKB Edisi Akord ini secara bebas. Buku NKB Edisi Akord ini akan dicetak
terbatas dan hanya dipakai oleh kalangan
terbatas.
Semoga kehadiran NKB
Edisi Akord ini bisa menambah koleksi buku-buku nyanyian dalam edisi akord.
Kritik dan saran yang konstruktif sangat dibutuhkan demi penyempurnaan isi buku
di masa-masa yang akan datang.
0 comments:
Post a Comment