English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Friday, March 28, 2014

Kidung Jemaat Edisi Akord


                Mewakili sebagian besar pemain musik gereja, saya menyambut gembira kehadiran Kidung Jemaat Edisi Akord (setelah sebelumnya telah diterbitkan Kidung Jemaat Edisi Harmoni). Penghargaan yang tinggi juga patut diberikan kepada Yayasan Musik Gereja di Indonesia (YAMUGER) melalui Tim Penyusun Akord atas usaha dan kerja kerasnya membuat arransemen dari seluruh lagu-lagu dalam himpunan Kidung Jemaat dengan mencantumkan akord di setiap lagunya.

                Hasil kerja ini merupakan jawaban yang sangat memuaskan bagi sebagian besar pemusik gereja (pianis, organis maupun gitaris) di Indonesia yang, mungkin saja, lebih mengenal notasi angka daripada notasi balok yang disusun di dalam Kidung Jemaat Edisi Harmoni. Bahkan kebanyakan pemusik dengan latar belakang otodidak lebih mahir memainkan lagu-lagu dengan menggunakan akord.
Penthabisan MJGSN 18 Desember 2011
   
Adapun kelebihan-kelebihan yang dapat diambil dari Kidung Jemaat Edisi Akord (KJ Edisi Akord) yang diterbitkan oleh YAMUGER adalah:

Pertama: KJ Edisi Akord sungguh menampilkan kualitas musik yang luar biasa dan patut mendapat apresiasi yang tinggi. Memiliki arransemen yang sangat indah dan menghadirkan harmoni musik klasik yang sangat kental. Lebih dari itu, bila dimainkan dengan baik dan benar sesuai dengan petunjuk akord dan/atau arransemennya, maka nuansa kudus dan hikmat akan selalu hadir di dalam setiap kebaktian kita. Darinya, kita akan merasakan dan menyadari bahwa ternyata lagu-lagu KJ memiliki genre (jenis atau aliran) tersendiri yang tidak dimiliki oleh lagu-lagu modern pada umumnya.

Kedua: KJ Edisi Akord sesungguhnya sangat membantu para pemain musik gereja dalam memainkan harmoni akord yang indah dan teratur, sehingga patut dijadikan sebagai salah satu referensi permainan bagi semua pemain musik gereja, khususnya mereka yang berlatar belakang otodidak.

 Ketiga: Di samping itu, penguasaan KJ Edisi Akord, kiranya bisa menjadi ‘modal’ dasar pengetahuan dan keahlian yang bermanfaat bagi para pelaku/pemain musik gereja untuk akhirnya mampu membuat/menciptakan arransemen akord sendiri terhadap puji-pujian jemaat/gerejawi lainnya. Tentu kemampuan untuk mengarransemen tersebut harus tetap dapat dipertanggungjawabkan dengan tetap mempertimbangkan dan/atau mempertahankan unsur harmoni musik klasik sebagai satu ciri khas musik-musik gerejawi khususnya yang dipakai di dalam kalangan gereja-gereja dengan latar belakang non kharimatik termasuk Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT).    

                Keempat: Penguasaan akan KJ Edisi Akord akan memberi sebuah ‘cita rasa’ baru yang olehnya diharapkan dapat menumbuhkan kembali minat warga gereja untuk tertarik dan mencintai lagu-lagu KJ. Demikian pula dengan minat generasi muda (khususnya generasi muda GMIT yang sangat minim) yang cenderung condong ke musik-musik modern kiranya mulai tergerak untuk kembali meminati lagu-lagu KJ. Perlu ditekankan lagi bahwa yang ‘salah’ bukan lagunya, melainkan cara memainkan/menyanyikannya yang tidak ‘tidak benar’ yang telah menjadi tradisi secara turun-temurun. 
Ada sebuah catatan dari panggung festival lagu-lagu gerejawi yang di selenggarakan oleh Pemuda Jemaat Betlehem Oesapa Barat (JBOB) 2008/2010, Lagu-lagu KJ (diharuskan sebagai lagu wajib festival) diarransemen dengan sangat indah oleh band-band (grup-grup musik) dari berbagai denominasi untuk dilombakan. Di situ jelas terlihat bahwa lagu-lagu KJ pun tidak kalah indahnya walaupun diarransemen ke dalam aliran-aliran musik modern, tapi dengan catatan tetap memperhatikan kaidah-kaidah bernyanyi dan bermusik yang baik dan benar.

Untuk memainkan lagu-lagu di dalam KJ Edisi Akord, walaupun sudah dilengkapi dengan harmoni akord yang lengkap, namun tidak mudah juga untuk dimainkan sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang ada. Pemain musik gereja dituntut untuk terus berlatih dan berlatih, mempersiapkan diri dengan terus belajar dan belajar untuk membekali dan mengembangkan pengetahuan dan keahlian bermusik (kompetensi) yang memadai untuk bisa menerapkannya di dalam permainan yang baik.

Terus berlatih dan melakukan persiapan-persiapan sebelum bermain adalah syarat mutlak bagi pemusik gereja yang tidak boleh diabaikan. Dengan demikian, Kidung Jemaat sebagai himpunan lagu-lagu yang mengandung serta mengungkapkan nilai-nilai Iman Kristen, dan juga sebagai bentuk pergumulan gereja/jemaat dari waktu ke waktu menjadi lebih berharga dan bermakna, lebih memiliki jiwa dan spirit, dan akhirnya bisa menjadi satu kebanggaan bagi kita di dalam kehidupan beriman sehari-hari.

Semoga KJ Edisi Akord dapat membantu dan menjadi salah satu referensi dasar bagi para pemusik gereja untuk memainkan lagu-lagu Kidung Jemaat dengan baik dan benar. Diharapkan musik pengiring menjadi salah satu faktor yang turut memberi andil dalam menjaga dan memelihara kekhusukan dalam beribadah kepada ALLAH. Musik pengiring pun kiranya bisa memberi motivasi bagi semua orang yang terlibat dalam sebuah proses kebaktian untuk lebih sungguh-sungguh memuji dan memuliakan ALLAH.

9 comments:

  1. bisa beli di mana ya ..kj..dengan akord dan not...a

    ReplyDelete
  2. bisa beli di mana ya ..kj..dengan akord dan not...a

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa dibeli di toko buku rohani, bahkan di Kupang ada jg di Gramedia.

      Delete
    2. Kalau di medan,,ada ngg ya dijual buku kj edisi akord dan not angkanya...jika ada dimananya ya???trimakasih

      Delete
  3. Di pekanbaru adakah dijual? Jika ada dimana dan harganya brapa?

    ReplyDelete
  4. Di pekanbaru adakah dijual? Jika ada dimana dan harganya brapa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sis Devina, coba dicek di toko buku rohani. Harganya wktu sy beli di awal tahn 2000-an Rp.50.000,-

      Delete
  5. Di Kupang selalu cpat habis terjual. Sya sdh berkali-kali ke toko Kalam Hidup tp hasilnya sama: stok habis..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Papa Ais, coba cek juga di toko buku Syalom di Merdeka, jalan masuknya dari pertokoan depan bank Mandiri (dulu biasa disebut Halte). Di situ biasanya ada, kalaupun sonde ada bisa pesan, dan kurang lebih 2 minggu kemudian bisa diambil.

      Delete